MENGINGATI MATI
Dalam satu hadis Rasulullah mengingatkan melalui sabdanya “Perbanyakkanlah mengingati akan sesuatu yang memisahkan ni’mat yaitu mati”. Kenapa Rasulullah menyuruh kita untuk memperbanyak ingat akan mati? Yang pertama, kerana mati adalah kepastian “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati” (QS. 3 Ali Imran : 185). “Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, walaupun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh” (QS. 4 An nisa : 78).
Kedua kenapa Rasulullah memerintahkan kita untuk memperbanyak ingat akan mati, karena mati datangnya tanpa pemberitahuan, kalau ada orang mengatakan sakit adalah tanda akan mati maka itu belum tentu benar kerana terlalu banyak pengalaman umat manusia yang berbulan-bulan dirawat di hospital, doktor pun sudah angkat tangan, tak sanggup lagi untuk mengubati, kemudian dibawa pulang oleh keluarganya, sampai ke rumah diberi ubat-ubatan kampung lalu ia sihat dan segar kembali.
Tetapi tidak sedikit pengalaman juga umat manusia yang paginya orang itu masih berolahraga, masih berbual bersama kita, jam 12 tengahari kita diberitahu dia meninggal dunia.
Kematian merupakan rahsia Allah sepenuhnya, kenapa Allah merahsiakan kematian seseorang ialah agar orang itu sentiasa bersiap-sedia untuk menghadapi kematian. Dan orang yang dikatakan bersedia menghadapi kematian hanyalah mereka yang siap bekal untuk kembali kepada Allah dan bekal menghadapi kematian, disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an : “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah taqwa” (QS. 2 Al Baqarah : 197) itulah sebabnya kenapa Rasulullah memerintahkan kita agar kita banyak ingat akan mati, karena mati adalah suatu kepastian, mati datangnya tanpa pemberitahuan.
Kemudian yang ketiga kenapa Rasulullah memerintahkan agar kita ingat akan mati, karena dibalik kematian ada kehidupan dan kehidupan itu sangat berbeza dengan kehidupan dunia sekarang ini. Di dalam Al-Qur’an dengan tegas Allah berfirman: “Dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS. 32 As-Sajdah : 5)
Satu hari kehidupan akhirat lamanya sama dengan 1000 tahun kehidupan di dunia. “Na’udzubillahi min dzaalik” kalau ada orang lantaran dosa kesalahannya kemudian kata Allah sebelum engkau masuk ke dalam syurga engkau harus masuk terlebih dahulu ke dalam neraka selama satu hari, maka satu harinya di neraka kalau dihitung dengan harinya dunia sama dengan 1000 tahun, bagaimana dengan orang yang masuk neraka selama satu tahun berarti dia akan berada di dalam neraka selama 365000 tahun dalam hitungan dunia.
Orang yang masuk nerakanya 50 tahun berarti dia akan berada di neraka selama 50 x 365 x 1000 tahun. Ini yang digambarkan Allah di dalam Al-Qur’an : “Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu masuk syurga, hingga unta masuk kelubang jarum” (QS.7 Al A’raf : 40). (unta masuk kelubang jarum bermakna mereka tidak akan masuk syurga sebagaimana tidak mungkinnya unta memasuki lubang jarum).
Itulah sebabnya mengapa Rasulullah memerintahkan agar kita memperbanyak ingat akan mati, karena mati adalah suatu kepastian, mati datangnya tanpa pemberitahuan, dibalik kematian ada kehidupan yang kehidupan itu sangat berbeza dengan kehidupan dunia sekarang ini.
Siapa saja yang selalu ingat bahawa dirinya akan mati, selalu ingat bahawa dibalik kematian dia harus pertanggung jawabkan semua yang dia lakukan sekecil apapun di muka bumi ini. Maka pastilah orang itu akan menjadi orang yang baik, atau soleh dan akan menjadi orang yang amanah, disiplin, menjadi orang yang manfaat untuk dirinya, keluarganya, dan masyarakat bangsa dan negara. Tapi sebaliknya manakala orang itu lupa dirinya akan mati, lupa bahawa dibalik kematian itu ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh diri kita, na’udzubillah boleh jadi orang itu akan menjalani hidup semahunya tanpa aturan apalagi aturan yang sudah digariskan oleh agama.
Sumber :www.masjidistiqlal.com
No comments:
Post a Comment