Thursday, November 24, 2011

kerana panahan mata...


kerana panahan mata...

Mengingat banyak sekali fitnah di zaman sekarang ini, salah satunya adalah perzinahan di mana-mana. Hal ini menimpa banyak kalangan, tidak hanya orang pada umumnya. Bahkan juru dakwah pun dapat terkena. Tentunya merupakan kewajiban bagi kita semua untuk menghindari hal ini. Bagaimana cara mengindarinya? Caranya adalah dengan menghindari penyebabnya. Dikatakan oleh Ibnul Qay...yim al-Jauzi:

Maksiat masuk ke dalam diri seorang hamba melalui empat pintu kemaksiatan. Empat pintu tersebut adalah
1.Pandangan
2.Bayangan yang melintas dalam hati
3.Ucapan
4.Langkah

Rasulullah Saw bersabda :

"Pandangan (kepada apa yang diharamkan Allah) adalah panah beracun dari sekian banyak panah-panah Iblis, barang siapa meninggalkannya kerana takut kepada Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya kemanisan pada hatinya dalam ibadah kepada Allah". (Al Hadits Asy Syarif)

Mata yang merupakan anugerah Allah Azza Wa Jalla, boleh mendatangkan kemuliaan, tetapi juga boleh mendatangkan laknat yang membinasakan. Mata yang selalu melihat fenomena kehidupan alam dan seisinya, dan kemudian menimbulkan rasa syukur kepada sang Pencipta, selanjutnya akan mendatangkan kemuliaan dan kebahagiaan di sisi-Nya. Sebaliknya, mata yang merupakan anugerah yang paling berharga itu, boleh mendatangkan laknat yang membinasakan bagi manusia, bila ia menggunakan matanya untuk berbuat khianat terhadap Rabbnya.

Di dalam Islam ada jenis maksiat yang disebut dengan ‘zina mata’ (lahadhat). Lahadhat itu, pandangan kepada hal-hal, yang menuju kemaksiatan. Lahadhat bukan hanya sekadar memandang, tetapi diikuti dengan pandangan selanjutnya. Pandangan mata adalah sumber itijah (orientasi) kemuliaan, juga sekaligus duta nafsu syahwat. Seseorang yang menjaga pandangan berarti ia menjaga kemaluan. Barangsiapa yang membiarkan pandangannya, maka manusia itu akan masuk kepada hal-hal yang membinasakannya.

Rasulullah SAW, pernah menasihati Ali :
“Jangan kamu ikuti pandangan pertamamu dengan pandangan kedua dan selanjutnya. Milik kamu adalah pandangan yang pertama, tapi yang kedua bukan”.

Dalam musnad Ahmad, disebutkan, Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam, bersabda :
“Pandangan adalah panah beracun dari panah-pandah Iblis. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya dari keelokkan wanita yang cantik kerana Allah, maka Allah akan mewariskan dalam hatinya manisnya iman sampai hari kiamat”.

Penjelasan hadist itu, tak lain, seperti di jelaskan oleh Rasulullah SAW:
“Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian”. Juga Sabda Baginda : “Jauhilah oleh kalian duduk di pinggir jalan”. Para Sahabat berkata : “Pinggir jalan itu adalah tempat duduk kami, kami tidak boleh meninggalkan”. Baginda bersabda : “Jika kalian harus duduk di jalan, maka berikanlah haknya”. Mereka berkata : “Menundukkan pandangan, dan menahan diri untuk tak menganggu, baik dengan perkataan atau perbuatan, dan menjawab salam”.